Saturday, July 17, 2010

Piala Dunia Telah Usai, Mari Menyongsong Piala Akhirat

بٍسْمِ الله الرَحْمنِ الرَحِيْمِ


Di seluruh penjuru dunia, begitu banyak orang yang larut dalam gegap gempita piala dunia. Namun hanya sedikit di antara mereka yang menyadari bahwa sebenarnya kehidupan ini adalah perlombaan untuk mendapatkan piala akhirat.
Perhelatan piala dunia telah disiapkan dari beberapa tahun sebelumnya oleh penyelenggaranya. Negara-negara yang ingin dapat mengikuti piala dunia beserta para pelatih dan pemain sepakbolanya juga telah mempersiapkan diri dari beberapa tahun sebelumnya. Para pebisnis, pengusaha, kontraktor, pemborong, perbankan/lembaga keuangan, buruh, karyawan/pegawai, kuli bangunan, pedagang, distributor, pengusaha transportasi, pengrajin, agen periklanan, media cetak dan elektronik, aktor, artis, penyanyi, komentator, peramal, pengamen, pengemis dan semua orang/profesi yang terkait juga ikut mempersiapkan diri jauh-jauh hari sebelumnya. Bahkan para supporter dan penonton/pemirsa juga telah menanti-nanti kedatangannya jauh-jauh hari sebelumnya.
Apa yang sudah kita persiapkan untuk mendapatkan piala akhirat?
Kini piala dunia telah usai, mari kita songsong piala akhirat. Piala dunia hanya sebentar dan sementara, sedangkan piala akhirat akan abadi, kekal selama-lamanya. Piala dunia dan kegembiraannya amatlah kecil bila dibandingkan dengan piala akhirat dan kenikmatan surga.
Waktu terasa berjalan begitu cepat, bulan Ramadhan sebentar lagi akan datang.
Para pebisnis, pengusaha, penerbit buku, percetakan dan para pedagang telah mempersiapkan berbagai produk dan jasanya untuk ditawarkan di bulan Ramadhan, begitu juga para pemasok dan distributornya. Para petani sudah mulai menanam berbagai buah-buahan, sayur-sayuran dan hasil bumi lainnya untuk dijual di bulan Ramadhan. Para sutradara, aktor, artis, penyanyi, media cetak dan elektronik, sudah mempersiapkan tayangan-tayangan, film-film dan lagu-lagu religi. Bar, diskotik dan tempat-tempat hiburan sudah mulai membuat rencana untuk menghadapi penurunan omzet di bulan Ramadhan. Para pegawai dan orang-orang yang ingin mudik dengan nyaman juga ikut mempersiapkan diri jauh-jauh hari sebelumnya.
Apa yang sudah kita persiapkan untuk menghadapi bulan Ramadhan?
Mari kita tingkatkan iman, ‘ilmu dan ‘amal untuk menyongsong piala akhirat yang puncaknya akan datang di bulan Ramadhan, khususnya di sepuluh hari terakhir dari bulan Ramadhan yang didalamnya terdapat malam kemuliaan (laylatul qadr).
Allah subhanahu wa ta’ala berfirman:
“Bulan Ramadhan, bulan yang di dalamnya diturunkan (permulaan) Al Quran sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu dan pembeda (antara yang hak dan yang bathil). Barangsiapa di antara kamu hadir (di negeri tempat tinggalnya) di bulan itu, maka hendaklah ia berpuasa pada bulan itu, dan barangsiapa sakit atau dalam perjalanan (lalu ia berbuka), maka (wajiblah baginya berpuasa), sebanyak hari yang ditinggalkannya itu, pada hari-hari yang lain. Allah menghendaki kemudahan bagimu, dan tidak menghendaki kesukaran bagimu. dan hendaklah kamu mencukupkan bilangannya dan hendaklah kamu mengagungkan Allah atas petunjuk-Nya yang diberikan kepadamu, supaya kamu bersyukur.” (Surat Al-Baqarah: 185)
“Sesungguhnya Kami telah menurunkannya (Al-Qur`an) pada malam kemuliaan (laylatul qadr), dan tahukah kamu apakah malam kemuliaan itu? Malam kemuliaan itu lebih baik dari seribu bulan. Pada malam itu turun malaikat-malaikat dan Malaikat Jibril dengan izin Tuhannya untuk mengatur segala urusan. Malam itu (penuh) kesejahteraan sampai terbit fajar.” (Surat Al-Qadr: 1-5)
“Dan bersegeralah kamu kepada ampunan dari Tuhanmu dan kepada surga yang luasnya seluas langit dan bumi yang disediakan untuk orang-orang yang bertakwa.” (Surat Ali Imran: 133).
“Berlomba-lombalah kamu untuk (mendapatkan) ampunan dari Tuhanmu dan syurga yang luasnya seluas langit dan bumi, yang disediakan bagi orang-orang yang beriman kepada Allah dan rasul-rasul-Nya. Itulah karunia Allah, diberikan-Nya kepada siapa yang dikehendaki-Nya. dan Allah mempunyai karunia yang besar.” (Surat Al Hadid: 21)
“Sesungguhnya orang yang berbakti itu benar-benar berada dalam kenikmatan yang besar (syurga), mereka (duduk) di atas dipan-dipan sambil memandang. Kamu dapat mengetahui dari wajah mereka kesenangan mereka yang penuh kenikmatan. Mereka diberi minum dari khamar murni yang dilak (tempatnya), laknya adalah kesturi; dan untuk yang demikian itu hendaknya orang berlomba-lomba.” (Surat Al-Muthaffifin: 22-26)
“Untuk kemenangan serupa ini hendaklah berusaha orang-orang yang bekerja." (Surat Ash-Shaffat: 61)
“Dan bagi tiap-tiap umat ada kiblatnya (sendiri) yang ia menghadap kepadanya. Maka berlomba-lombalah (dalam membuat) kebaikan. Di mana saja kamu berada pasti Allah akan mengumpulkan kamu sekalian (pada hari kiamat). Sesungguhnya Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu.” (Surat Al-Baqarah: 148)
Mari kita berlomba-lomba dalam kebaikan. Semoga Allah subhanahu wa ta’ala memberikan rahmat, hidayah, taufiq, kesabaran, kekuatan, pertolongan dan kemudahan kepada kita semua dalam meningkatkan iman, ‘ilmu dan ‘amal, sehingga dengan izin dan ridha-Nya, Allah berkenan memasukkan kita ke dalam golongan orang-orang yang mendapatkan kemenangan, kebahagiaan di dunia dan akhirat, serta melindungi kita dari adzab neraka. Amin.
Mari kita perbanyak do’a:
اَللَّهُمَّ أَعِنِّيْ عَلَى ذِكْرِكَ، وَشُكْرِكَ، وَحُسْنِ عِبَادَتِكَ.

“Ya Allah, tolonglah diriku untuk berdzikir kepada-Mu, untuk bersyukur kepada-Mu dan untuk beribadah dengan baik kepada-Mu.” (HR. Abu Dawud: 2/86 dan An-Nasai: 3/53. Syaikh Al-Albani menshahihkannya dalam Shahih Abi Dawud, 1/284.)

,
Basuki M. Mukhlish

Enter your email address:

Delivered by coratcoret.net


Digg Google Bookmarks reddit Mixx StumbleUpon Technorati Yahoo! Buzz DesignFloat Delicious BlinkList Furl

0 comments: on "Piala Dunia Telah Usai, Mari Menyongsong Piala Akhirat"

Post a Comment

Silahkan isikan uneg-uneg kalian setelah berkunjung dan membaca tulisan di blog ini..
diharapkan komentar berupa kritik dan saran yang membangun untuk perbaikan blog ini ^^