Latest Posts

Monday, September 05, 2011

nasehat untuk para pencari ilmu

Barangsiapa yang mencari ilmu karena ingin mengamalkannya, maka ilmunya akan mengetuk hatinya dan ia akan menangisi dirinya sendiri karena ia mengerti betapa lemahnya makhluk di hadapan Tuhannya. Dan barangsiapa mencari ilmu karena madrasah-madrasah, fatwa, rasa bangga dan riya', maka ia telah melakukan tindakan bodoh dan kesombongan. Orang yang seperti ini akan binasa dengan ujubnya sendiri dan dibenci jiwa-jiwa manusia. Allah berfirman: "Seesungguhnya beruntunglah orang yang menyucikan jiwa itu, dan sesungguhnya merugilah orang yang mengotorinya." (QS. Asy Syams:9-10) yakni mengotorinya dengan kezhaliman dan kemaksiatan. (Adz Dzahabi)[dari: 60 Biografi Ulama Salaf/Syaikh Ahmad Farid/Pustaka Al Kautsar. hlm 667]

----------------------------------------------------------------------------

Wahai saudaraku, tinggikan dan muliakan saja perintah Allah, dimana saja. Maka Allah pasti akan menjadikanmu mulia dimana saja.(Hasan Al Basri)----------------------------------------------------------------------------
link site
http://pesanhikmah.com/http://pesanhikmah.wordpress.com/http://tarijemari.wordpress.com/http://hikmahdalamkisah.wordpress.com/


بٍسْمِ الله الرَحْمنِ الرَحِيْمِ Enter your email address:
read more...

nasehat untuk penguasa

Wahai sang raja, ketika kamu berkuasa maka ingatlah keadilan Allah padamu, ketika kamu memberikan hukuman maka ingatlah siksaan Allah padamu. Janganlah kamu memuaskan amarahmu dengan mengorbankan agamamu.(Ibnu Al Jauzy)[dari: 60 Biografi Ulama Salaf/Syaikh Ahmad Farid/Pustaka Al Kautsar. hlm 722]

بٍسْمِ الله الرَحْمنِ الرَحِيْمِ Enter your email address:
read more...

Thursday, July 28, 2011

hadits palsu&lemah seputar ramadhan

بٍسْمِ الله الرَحْمنِ الرَحِيْمِ

Bulan ramadhan sebentar lagi, sudah cukupkah persiapan kita? Semoga tulisan ini bisa bermanfaat menambah perbekalan kita dalam menyambut bulan ramadhan ini. آمِّيْنَ يا رَبَّ الْعَالَمِيْن
HADITS PALSU & LEMAH SEPUTAR RAMADHAN

1. TIDUR ITU IBADAH

الصَّائِمُ فِي عِبَادَةٍ وَإِنْ كَانَ رَاقِدًا عَلَى فِرَاشِهِ
“Orang yang berpuasa adalah (tetap) di dalam ibadah meskipun dia terbaring (tidur) diatas tempat tidurnya”

Hadits ini sering kali kita dengar, paling tidak, maknanya bahwa ada yang mengatakan tidurnya orang yang berpuasa itu adalah ibadah sehingga kemudian ini dijadikan alasan untuk menghabiskan waktu dengan tidur saja, padahal kualitas hadits ini adalah DHO’IF (lemah).

Hadits tersebut disebutkan oleh Imam as-Suyuthiy di dalam kitabnya “al-Jami’ ash-Shaghir”, riwayat ad-Dailamy di dalam Musnad al-Firdaus dari Anas.

Imam al-Manawy memberikan komentar dengan ucapannya, “Di dalamnya terdapat periwayat bernama Muhammad bin Ahmad bin Sahl, Imam adz- Dzahaby berkata di dalam kitabnya adh-Dhu’afa, ‘Ibnu ‘Ady berkata, ‘(dia) termasuk orang yang suka memalsukan hadits.”

*akankah kita mengisi waktu-waktu ramadhan ini dengan memperbanyak tidur??
Mari perbanyak membaca qur'an :)


2. 10 HARI AWAL RAMADHAN ITU RAHMAT, 10 HARI PERTENGAHAN ITU AMPUNAN, 10 HARI AKHIR ITU BEBAS DARI NERAKA

... وَهُوَ شَهْرٌ أَوَّلُهُ رَحْمَةٌ، وَوَسَطُهُ مَغْفِرَةٌ، وَآخِرَهُ عِتْقٌ مِنَ النَّارِ ...

"...dialah bulan yang awalnya itu RAHMAT, pertengahannya itu maghfirah/AMPUNAN, dan akhirnya itu 'itqun minan naar/BEBAS DARI NERAKA..."

Ibnu Sa'ad berkata, "Di dalamnya ada kelemahan dan jangan berhujjah dengannya," dan Imam Ahmad bin Hanbal mengatakan, "Tidak kuat". Ibnu Ma'in berkata, "Dha'if." Ibnu Abi Khaitsamah berkata, "Lemah di segala segi"." demikianlah di dalam Tahdzibut Tahdzib (7/322-323).

Jadi setiap hari di bulan Ramadhan itu terdapat banyak sekali kebaikan-kebaikan didalamnya, tidak dipisah-pisah persepuluh hari seperti itu.

Semoga dengan penjelasan ini kita lebih berha
read more...

Tuesday, July 26, 2011

10 penyakit dalam menuntut ilmu

بٍسْمِ الله الرَحْمنِ الرَحِيْمِ

Jauhilah oleh kalian 10 penyakit dalam menuntut ilmu ini:

1. Niat yang rusak.

2. Cinta popularitas, dan matang sebelum waktunya.

3. Menyia-nyiakan halaqah ilmu.

4. Banyak beralasan dengan kesibukan.

5. Menyia-nyiakan menuntut ilmu di masa muda.

6. Lebih mengikuti perkembangan zaman (fiqih waqi') dari pada mempelajari pokok-pokok ilmu (ta'shil).

7. Merekomendasi diri sendiri dengan merasa bahwa ilmunya telah cukup banyak lalu menempatkan diri sebagai ustadz, dan gembira dengan hal itu.

8. Tidak mengamalkan ilmu.

9. Tidak percaya diri dalam menuntut ilmu, karena merasa hafalannya lemah dsbm

10. Menunda-nunda waktu dengan mengatakan: nanti

(Di ringkas dari kitab Ma'alim fii thariiq thalabil 'ilmi karya Syaikh Abdul 'Aziz As Sadhaan hal 19-32).


Enter your email address:Delivered by coratcoret.net
read more...